Senin, 27 Desember 2010

HAKIKAT MANUSIA

1. PENGERTIAN HAKIKAT MANUSIA

Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
a. Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
b. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
c. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
d. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
e. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
f. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
g. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
h. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
2. PSIKOLOGI DAN HUKUM PERKEMBANGAN ANAK (MANUSIA)
Psikologi adalah suatu ilmu yang menyelidiki serta mempelajari sikap, tingkah laku atau aktivitas-aktivitas di mana sikap, tingkah laku, atau aktivitas-aktivitas itu sebagai manifestasi hidup kejiwaan. Objek Psikologi adalah Jiwa.

Bidang garapan Psikologi :
a. Psikologi Teoritis
1). Psikologi Umum
2). Psikologi Khusus
o Psikologi Perkembangan
o Psikologi Kepribadian dan Typologi
o Psikologi Sosial
o Psikologi Pendidikan
o Psikologi Abnormal
b. Psikologi Praktis
1). Psikodiagnostik
2). Psikologi Klinis dan Bimbingan Psikologis
3). Psikologi Perusahaan
4). Psikologi Pendidikan

Perkembangan merupakan suatu proses sosialisasi dalam bentuk irnitasi yang berlangsung dengan adaptasi (penyesuaian) dan seleksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia adalah keturunan, lingkungan, dan manusia itu sendiri.
Fase-fase perkembangan menurut beberapa ahli psikologi :

a. Menurut Aristoteles
1). 0,0-7,0 : masa anak kecil
2). 7,0-14,0 : masa anak
3). 14,0-21,0 : masa remaja

b. Menurut Mantessori
1). 0,0-7,0 : periode penemuan dan pengaturan dunia luar.
2). 7,0-12,0 : periode rencana abstrak
3). 12,0-18,0 : periode penemuan diri dan kepekaan sosial
4). 18,0- : periode pendidikan tinggi

c. Menurut Comenius
1). 0,0-6,0 : scola matema
2). 6,0-12,0 : scolavernatulata
3). 12,0-18,0 : scola latina
4). 18,0-24,0 : acodemia

d. Menurut J.J Rousseau
1) 0,0-2,0 : masa asuhan
2). 2,0-12,0 : masa pendidikan jasmani dan latihan panca indera
3). 12,0-15,0 : masa pendidikan akal.
4). 15,0-20,0 : masa pembentukan watak dan pendidikan agama

e. Menurut Oswald Kroch
1). masa anak-anak
2). masa bersekolah
3). masa kematanga.

f. Menurut Elizabeth B. Hurlock
1). periode pre natal
2). masa oral
3). masa bayi
4). masa anak-anak
5). masa pubertas

Hukum tempo perkembangan menyatakan bahwa tiap-tiap anak memiliki tempo perkembangan yang berbeda. Anak juga memiliki masa peka, yaitu suatu masa di mana suatu organ atau unsur psikologis anak mengalami perkembangan yang sebaik-baiknya.

Bagi seorang pendidik, mengetahui perkembangan anak diperlukan dalam membimbing anak sesuai dengan perkembangannya.
3. PERUBAHAN TINGKAH LAKU AKIBAT BELAJAR
Pengertian belajar dapat disimpulkam sebagai berikut :
a. Dengan belajar itu belajar itu diharapkan tingkah laku seseorang akan berubah.
b. Dengan belajar pengetahuan dan kecakapan seseorang akan bertarnbah.
c. Perubahan tingkah laku dan penambahan pengetahuan ini di dapat lewat suatu usaha.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar adalah :
a. Anak yang belajar meliputi faktor fisiologis dan psikologis.
b. Faktor dari luar :
1). endogen :
a. fisiologis (kesehatan fisik dan indra)
b. psikologis :
- adanya rasa ingin tahu.dari siswa.
- kreatif, inovatif de akseleratif
- bermotivasi tinggi.
- adanya sifat kompetitif yang sehat
- kebutuhan akan rasa aman, penghargaan, aktualisasi diri, kasih sayang dan rasa memiliki.

2). eksogen :
c. instrumental (kurikulum, program, laboratorium)
d. lingkungan (sosial dan non sosial)
Pusat berlangsungnya pendidikan adalah :
a. Keluarga.
b. Sekolah.
c. Masyarakat.

Ciri-ciri keberhasilan pendidikan pada seseorang dapat terlihat pada :
a. Mengerti benar akan tugasnya dengan baik dan didorong oleh rasa tanggung jawab yang kuat terhadap dirinya serta terhadap Tuhan.
b. Mampu mengadakan hubungan sosial dengan bekerja sama dengan orang lain.
c. Mampu menghadapi segala perubahan dunia karena salah satu ciri kehidupan ialah perubahan.
d. Sadar akan dirinya dan harga dirinya sehingga tidak mudah memperjualbelikan dirinya dan kreatif.
e. Peka terhadap nilai-nilai yang sifatnya rohaniah.
Pribadi manusia tidak dapat dirumuskan sebagai suatu keseluruhan tanpa sekaligus meletakkan hubungannya dengan lingkungan. Jadi kepribadian adalah suatu kesatuan psikofisik termasuk bakat, kecakapan, emosi, keyakinan, kebiasaan, menyatakan dirinya dengan khas di dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Sedangkan peranan pendidik dalam pengembangan kepribadian adalah menjadi jembatan penghubung atau media untuk mengaktualisasikan potensi psikofisik individu dalam menyelesaikan diri dengan lingkungannya.

Seulas Kata Tentang HAKIKAT MANUSIA
Sebagai umat muslim, hendaknya kita cenderung kepada filsafat dalam Islam, yang meyakini bahwa manusia memiliki tiga komponen, “Jasmani, Rohani dan Akal”. Ketiga komponen tersebut akhirnya akan kembali kepada sang khaliq untuk mempertanggungjawabkan kinerja ketiga komponen dari hakikat manusia di akhirat kelak.
Meskipun Imanuel Kant meyakini bahwa rohani sulit dijelaskan, karena dalam manusia ada instansi lain yaitu “rohani” yang sulit dijelaskan seperti halnya malaikat. Karena dalam Islam malaikat bisa diyakini dengan hati dalam agama. Sementara filsafat tidak meyakini adanya akal untuk berpikir dalam meyakini adanya sesuatu hal yang sifatnya gaib atau supranatural.

Manusia sebagai wujud dari komponen Jasmani, Rohani, dan Akal merupakan makhluk yang memiliki pemikiran yang masuk akal. Karena manusia memiliki tiga inti yang harus dipersiapkan untuk dididik. Dalam Islam tiga hal yang esensial merupakan modal utama dalam mempersiapkan manusia yang sempurna dunia akhirat. Hal yang sangat mendasar dalam mempersiapkan manusia yang sempurna menurut konsep Islam adalah “Pendidikan”. Dengan pendidikan manusia menjadi sadar akan fungsi dan tugas dirinya sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sehingga faham tentang hakikat hidup.

Adanya pendidikan, mendorong manusia untuk menggunakan akal, berpikir secara logis, meyakini segala sesuatu yang berasal dari Tuhan. Dengan rohani manusia memiliki rasa peka, empati dan yakin terhadap kebenaran. Logikanya “rohani” merupakan inti yang paling tepat untuk didahulukan dalam mendapatkan pendidikan.

Mengomentari masalah “Antinomi”, sebenarnya tidak ada ujungnya. Sama halnya ketika seseorang berfilsafat, penuh dengan argumen yang tidak ada ujungnya. Dalam istilah “Antinomi” keberadaan Tuhan identik dengan ruang dan waktu. Jika demikian kedudukan tuhan sama dengan ruang dan waktu, karena dalam filsafat ruang dan waktu itu tidak terbatas. Sementara dalam konsep Islam, ruang itu adalah makhluk, waktu juga merupakan makhluk Tuhan, posisinya sejajar dengan manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Sehingga ruang dan waktu dikendalikan oleh sang Khaliq, dan setiap makhluk harus tunduk terhadap aturan baku dari sang Khaliq. Meskipun manusia diberi kebebasan dalam merubah ketentuan yang telah ditentukan Tuhan dalam hidupnya dengan menggunakan akal dan pikirannya sebagai kerjasama antara jasmani dan rohani dalam memberikan yang terbaik untuk diri dan Tuhannya melalui Pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar